Masuk AKPOL Lulus Murni, Mungkinkah?

Masuk AKPOL Lulus Murni, Mungkinkah?

Recruitment Taruna Akpol th. 2014 barus saja berakhir sebagian minggu yang lantas setelah pendaftaran diakses pada pertengahan April kemaren. Banyak sekali putra putri di negeri ini yang tertarik untuk ikut berkecimpung di dunia kemiliteran, menjadi tak heran pendaftarnya membludak. Tahun ini pun merupakan th. penerimaan terbanyak anggota polisi baru sebanyak 3000 orang untuk golongan Tamtama.

Dari aku tetap kecil hingga sekarang, jikalau tersedia orang yang lulus polisi maka yang ditanyakan bukan bagaimana sistem seleksinya melainkan berapa nominal yang digelontorkan sehingga enteng lolos menjadi polisi. Begitulah stigma yang menempel di penduduk kita, masing-masing yang masuk polisi itu tentu bayar hingga ratusn juta demi memuluskan obyek menjadi anggota polri dan senantiasa beranggap lulus murni itu adalah suatu yang mustahil.

Pada recruitment Akpol th. ini tersedia yang sedikit menarik perhatian saya, tidak benar satu adik ipar berasal dari anak ibu kost aku sementara kuliah lulus semua sistem seleksi dan seorang ulang anak berasal dari ayah yang berprofesi sebagai tukang jahit yang biasa menjadi langganan aku sementara tetap kuliah tidak benar seorang anaknya lulus sebagai polwan. Hebat ya kok sanggup lulus, apakah tersedia main belakang bersama transaksi sejumlah duit hingga sanggup lulus tetapi aku rasa tidak barangkali memandang perekonomian mereka yang sanggup dibilang sangat simple menjadi tidak barangkali punyai duit di dalam jumlah yang besar. Ketika aku tanyakan segera pada pihak keluarga bersama percaya mengatakan memang lulus murni, tanpa sepeserpun mengeluarkan duit untuk menyogok. Saya pun percaya saja dan ini artinya telah mementahkan tuduhan jikalau masuk polisi itu tentu bayar bimbel akpol .

Tapi kejadian hari ini ulang mementahkan keyakinan aku masuk polisi itu sanggup murni tanpa bayar meskipun di dalam jumlah yang kecil. Terbukti tidak benar satu anak berasal dari sepupu jauh aku yang terhitung lolos sebagai Taruna Akpol yang katanya terhitung lulus murni, aku sih percaya akalau memandang kehidupannya sehari-hari. Pagi ini aku sempat berbincang-bincang bersama tidak benar satu keluarganya, sedikit aku korek-korek informasi apa betul sanggup lulus murni, ternyata jawabannya cukup mencengangkan, ngga terhitung sih muncul duit terhitung lebih 10 Juta.

Loh katanya lulus murni, kok sanggup muncul duit 10 juta, menjadi apanya yang lulus murni. Ternyata usut punyai usut duit sejumlah 10 juta lebih itu dipergunakan selama seleksi berlangsung. Salah satu yang dibocorkan kepada aku adalah sementara anaknya tes kesehatan, pada sementara tes kesegaran (maaf) dubur sang anak kemerahan sehingga dianggap menganggu pada tes kesegaran sehingga untuk memuluskan jalan sehingga lolos tes kesegaran digelontorkanlah dana segar sejumlah 1 juta rupiah dan terbukti dana 1 juta sanggup menutupi kekurangan sementara tes kesehatan. Keluarga anak ini menyebut duit yang dikeluarkan itu sebagai penyiraman yang artinya menegluarkan duit kepada pihak-pihak tertentu yang aku sendiri terhitung tidak cukup sadar siapa itu. Dana selebihnya yang dikeluarkan aku terhitung tidak sadar untuk apa gara-gara pihak keluarga menampik menambahkan info secara detail.

Kejadian layaknya ini, bukan ulang mencoreng institusi sekelas Polri tetapi sanggup memicu kredibilitasnya diragukan. Meskipun pada situs polri telah tercantum "PERHATIAN !!! JANGAN PERCAYA KEPADA SIAPAPUN YANG MENAWARKAN KELULUSAN DALAM SELEKSI MENJADI ANGGOTA POLRI DENGAN MEMINTA IMBALAN SEJUMLAH UANG" tetapi pada memang di lapangan sanggup dicermati sendiri layaknya apa, tetap saja tersedia hal-hal layaknya ini terjadi. Tidak tidak benar jikalau banyak kejadian di lapangan jikalau seorang polisi tidak benar gunakan statusnya sebagai seorang polisi, bagaimana tidak jikalau masuknya saja telah tidak beres telah barang tentu bekerja terhitung tidak beres.

Secara khusus aku senantiasa percaya meskipun barangkali itu kecil tentu tersedia yang sangat lulus murni tanpa mengeluarkan sejumlah duit meskipun jumlahnya kecil. Kepada Polri tentu harapan aku dan terhitung semua orang semoga kedepannya hal-hal ini tidak berjalan lagi, harus tersedia peningkatan pengawasan selama sistem seleksi berjalan jikalau tersedia oknum yang curang sebaiknya tindak secara tegas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips membedakan kulit asli dan palsu

Niat Sholat Tahajud, Tata Cara, Doa, dan Kedahsyatannya