Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2022

Atasi Ancaman Rayap, Museum Soegarda Poerbakawatja Lakukan Fumigasi

Atasi Ancaman Rayap, Museum Soegarda Poerbakawatja Lakukan Fumigasi Museum Prof. Dr. R. Soegarda Poerbakawatja Purbalinga laksanakan proses fumigasi berkala demi melindungi koleksi dan bangunan museum. Tujuan fumigasi museum ini ialah sebagai usaha untuk menangani ancaman rayap pada koleksi dan bangunan museum yang ada di utara Alun-alun Purbalingga ini.  Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan DAK Nonfisik Museum dan Taman Budaya Tahun 2021 di Museum Soegarda Poerbakawatja Wasis Andri Wibowo berkata, proses perawatan sudah dilaksanakan 21-25 September 2021. "Biasanya perlu pas sepuluh hari, tetapi dikarenakan sudah dulu fumigasi menjadi cuma perlu pas lima hari," kata Wasis Andri Wibowo, 22 Oktober 2021.  Wasis menambahkan, sesudah proses fumigasi, pengelola museum termasuk laksanakan perawatan koleksi secara mandiri. Khususnya koleksi yang bukan berasal dari kayu, kertas maupun kain. "Kebetulan, kunjungan museum sedang tidak terlalu padat, agar petugas museum enteng laksanak

Mata Minus, Bisakah Diobati dan Sembuh?

Mata Minus, Bisakah Diobati dan Sembuh? Penyakit mata minus merupakan suatu kelainan penyakit yang membuat para penderita sulit untuk memandang objek-objek yang berada terhadap jarak yang sangat jauh. Penyakit ini mempunyai nama ilmiah bernama myopia atau sebutannya adalah rabun jauh. Selama pandemi, angka penderita penyakit ini melonjak sangat tajam. Pernyataan selanjutnya mendapat dukungan oleh terdapatnya penelitian yang menyatakan bahwa mayoritas penderita penyakit ini berlangsung terhadap anak-anak yang sangat aktif bermain smartphone. Melansir berasal dari Healthshots, menyatakan knowledge kenaikan kasus secara vital yaitu sebanyak 21,5 persen terhadap tahun 2020 yang mulanya cuma berkisar di angka 5,7 persen terhadap tahun 2015 hingga 2019. Adapun tingkat prevalensi di Afrika sebesar 80%, Eropa sebesar 35%, Amerika sebesar 15%. Sedangkan, di Indonesia sendiri udah beroleh kandungan prevalensi sebesar 22%. Penyebab Mata Minus  Klinik Gangguan Mata Mata Minus Sumber: Celebrities I